Takut kehilangan, mengadopsi rasa rindu melahirkan kenangan yang begitu hangatnya, melelehkan segala derita dalam pikiran, membentuk sebuah hikayat yang bersayat dengan pereda pada saatnya. Tak pernah terbayangkan akan merasakan hal ini, tak pernah berdansa seiring dengan begitu indahnya gejolak cinta di dada, mendebarkan jatung menyeruak ke hati terasa detik tak bergerak.
ku ingin bersamanya.

Teka-teki kehidupan, membentuk alunan pikiran yang tak menentu. Suaranya menjadi harmoni dalam hari.
Terintimidasi akan realita kehidupan yang kian tak menentu, namanya hidup.
Terdiam dalam kelam, memendam rasa yang mendalam, cinta jangan padam.
Berada dalam ruang hampa, dingin. Menanti pelukan darinya, ya darinya yang membuat diri ini jatuh.
Jatuh Cinta.


Kesan demi pesan terus tersampaikan.
Jalinan ikatan menguatkan angan.
ku merasakan seperti nyaman.
Bahkan lebih dari nyaman.

Menerka cerita, kami satu mimpi.
Jangan pergi dari hati, wahai bidadari.
aku dan kamu menanti.
Menanti mengarungi bahagia yang saatnya tiba nanti.

Sang Pencipta, Terimakasih.
Terimakasih Engkau begitu mengashi aku.
Engkau memberikan aku Anugerah.
Anugerah yang tercurah, Anugerah yang ajari aku menelaah.


Menghitung hari demi hari, membukanya bersama mentari, rembulan menemani mimpi, kamu selalu di hati.  Amen.
#ARES

 
 

1 komentar: