Biarlah, lepaskan dan lupakan. Mungkin ini adalah teori yang harus gue tekankan untuk diri gue yang sangat pemikir hingga hal kecil pun bisa menjadi masalah yang besar dalam pikiran tapi dalam kenyataannya harus dihadapi juga. Gue pernah baca dari sebuah artikel, ketika lo memakai cream muka sebelum tidur, maka itu akan membantu lo dalam menghilangkan setres lo. Nyatanya? Gue bingung menjelaskan, tapi sepertinya lebih ampuh ketika gue berdoa atau mungkin menangis. Karena, kemarin saat gue ke Perpus dan membaca sebuah buku pengetahuan, disitu mengatakan bahwa ketika kita selesai menangis, perasaan itu menjadi lebih lepas atau lega, dan bahkan gue baru sadar, ternyata air mata kita mengandung soda kue (Sodium) hehe, Ada Ada saja memanglah. Kalau religiusnya sih, di cover foto keluarga gue pas gue belum lahir, disitu dituliskan "Biarlah masalah bagi orang yang percaya", hmmm, gue berpikir sejenak, ketika gue berani maka gue percaya, maka saat gue takut berarti gue tidak percaya.
Sekali lagi "Let it be", Biarlah, Lepaskan, Lupakan. Berharap waktu dapat berjalan dengan cepat, dan semua yang hanya membuat sedih ini berakhir, dan gue sampai disana, dimana gue bisa membuat mereka tersenyum dan gue bisa menjadi pribadi yang baik setelah proses hidup yang panjang ini walaupun gue masih bingung apa cita cita gue. Jadi orang kaya yang mau berbagi? Jadi orang sukses yang tidak lupa akan masa lalunya? Jadi bos yang ingat kepada karyawannya? Jadi Presiden yang tidak lupa sama rakyatnya? Mari kita bersatu dalam doa...... Amen :)
Bahagia itu adalah saat gue bisa merasakan nikmatnya hidup ini.
Cinta itu adalah saat gue punya dan gue mau berbagi, dan
Damai itu adalah saat gue bisa merasakan indah, bahagia dalam cinta di kehidupan gue.