Terkadang, lupa bersyukur karena hanya "Sebatas", melupakan betapa berartinya makna dari "Sebatas", mengimplementasikan arti "Sebatas" itu terkesan setara tiada rasa, hanya menikmati yang lebih dari "Sebatas" dan lupa untuk "Sebatas" membuka hati, mata bahkan pikiran.
Terkadang, "Sebatas" itu melampaui batas pikiran gue yang ingin lebih dari "Sebatas." gue hanya berlaku "Sebatas", meminta apa yang melewati batasan, dan akhirnya gue sadar telah membuang waktu yang terbatas. Berharap itu hanya "Sebatas" kenangan hari lalu bukan tuk kisah hari baru.
Mencoba tuk menyadari...
"Sebatas" tawa terlihat sempurna dikala beban yang berat menerpa diri yang lemah ini.
"Sebatas" uluran tangan membawa diri ini selamat dari jurang tanpa dasar.
"Sebatas" pandangan membawa diri ini jatuh dalam cinta.
"Sebatas" mimpi menerbangkan diri ini keatas untuk melihat kebawah, masih ada jalan terbuka untuknya.
"Sebatas" doa menjadikan diri ini tenang, dan pasti ada pengharapan dalamNya. (Mat21:22)
Terkadang, "Sebatas" itu melampaui batas pikiran gue yang ingin lebih dari "Sebatas." gue hanya berlaku "Sebatas", meminta apa yang melewati batasan, dan akhirnya gue sadar telah membuang waktu yang terbatas. Berharap itu hanya "Sebatas" kenangan hari lalu bukan tuk kisah hari baru.
Mencoba tuk menyadari...
"Sebatas" tawa terlihat sempurna dikala beban yang berat menerpa diri yang lemah ini.
"Sebatas" uluran tangan membawa diri ini selamat dari jurang tanpa dasar.
"Sebatas" pandangan membawa diri ini jatuh dalam cinta.
"Sebatas" mimpi menerbangkan diri ini keatas untuk melihat kebawah, masih ada jalan terbuka untuknya.
"Sebatas" doa menjadikan diri ini tenang, dan pasti ada pengharapan dalamNya. (Mat21:22)