Terkadang, lupa bersyukur karena hanya "Sebatas", melupakan betapa berartinya makna dari "Sebatas", mengimplementasikan arti "Sebatas" itu terkesan setara tiada rasa, hanya menikmati yang lebih dari "Sebatas" dan lupa untuk "Sebatas" membuka hati, mata bahkan pikiran.

Terkadang, "Sebatas" itu melampaui batas pikiran gue yang ingin lebih dari "Sebatas." gue hanya berlaku "Sebatas", meminta apa yang melewati batasan, dan akhirnya gue sadar telah membuang waktu yang terbatas. Berharap itu hanya "Sebatas" kenangan hari lalu bukan tuk kisah hari baru.


Mencoba tuk menyadari...
"Sebatas" tawa terlihat sempurna dikala beban yang berat menerpa diri yang lemah ini.
"Sebatas" uluran tangan membawa diri ini selamat dari jurang tanpa dasar.
"Sebatas" pandangan membawa diri ini jatuh dalam cinta.
"Sebatas" mimpi menerbangkan diri ini keatas untuk melihat kebawah, masih ada jalan terbuka untuknya.
"Sebatas" doa menjadikan diri ini tenang, dan pasti ada pengharapan dalamNya. (Mat21:22)

Terkadang, ya terkadang. Kadang-kadang, cinta datang kadang-kadang kok. Cinta lagi, cinta lagi, kayaknya kalau berbicara soal cinta, sulit menemukan titik ujungnya sebelum menemukan cinta sejati itu ya. :)
Tapi, kali ini kayaknya "cinta" itu dijadikan yang kedua dulu, nah yang pertamanya ini nih.......

Jadi gini nih, ketika kemarin gue melihat di media sosial, ada seseorang penyanyi yang berpangkat sebagai artis dan juga selebritis diwawancara gitu deh, dia berkata "ya, namanya juga hidup, yang keriting ingin lurus rambutnya. Yang kulitnya putih, ingin menggelapkan warna kulitnya." "Katanya." Dan sejenak gue diajak bernostalgia dengan pengalaman yang pernah gue lewatin selama 19 tahun 16 hari 11 jam 40 menit dan sekian detik saat ini dan tiba-tiba pun  "Tak 'kan pernah merasa, rasakan cinta yang kau beri, ku terjebak di ruang nostalgia... Raisa oh Raiso :)

Setelah gue pikir-pikir, ya memang begitu sih realita yang gue lihat saat ini, bahkan mungkin itu yang terjadi sama gue. Ketika gue menginginkan apa yang dipunya orang lain atau apa yang gue lihat di dunia luaran sana yang terkadang itu sudah lewat dari batas kemampuan gue pribadi. Tapi ya namanya juga hidup hehe. Konteksnya sih, bukan masalah rambut atau warna kulit ya, itu cuma opini kok (padahal yang lagi nulis entri lagi pakai roll rambut, tangannya habis diolesin lotion pemutih tubuh, sambil pakai masker muka terus matanya ditutupin sama timun, hebat kan ngetik tanpa melihat) #Magic #Kidding #JanganPercaya :)

Oke, kembali ke topik. Sering juga ketemu dengan orang yang sehat, inginya sakit padahal yang sakit ingin segera kembali sehat atau yang punya pacar inginnya jomblo, padahal yang jom (space) blo (hening sejenak)... BEGITU MEMPUNYAI HASRAT DAN SEMANGAT YANG SULIT DIUNGKAPKAN DENGAN KATA-KATA KARENA KATA-KATANYA TELAH HABIS TERANGKAI UNTUK MEMUJIMU WAHAI PUJAAN HATI, DENGAR LARAKU SUARA HATI INI MEMANGGIL NAMAMU #np Separuh Aku - Noah... (Caps Lock : dibaca dengan nada tinggi, penuh semangat, dan betumpahkan sedikit air mata) (Efek friend-zone). Jadi terkesan curhatan pribadi ya, hmmm. :)

Ya, sebelum curhatannya semakin panjang, ini sih inti dari cerita kali ini, alangkah baiknya kita bersyukur dengan apa yang kita punya, karena belum tentu orang lain mempunyai apa yang kita punya dan ketika kita melihat apa yang dipunya orang lain dan kita begitu menginginkannya, ingatlah apakah itu yang kita butuhkan atau apakah itu sesuai dan membuat diri kita nyaman. Karena pada dasarnya, semuanya itu telah diatur, sekarang tinggal bagaimana dapat menjalaninya, memanfaatkan peluang yang ada, mengikuti prosedurnya dan jangan lupa ambil kembaliannya di kasir sebelah sana. (re : nikmati keuntungan yang didapat ketika semuanya telah dilakukan dengan mengikuti prosedur yang ada). :)